Nathan Tjoe A On Swansea City Resmi Tinggalkan Klub: Akhir Petualangan Bek Timnas Indonesia
Onebetasia – Nathan Tjoe A On Swansea City telah resmi berakhir lebih cepat. Sebelumnya Nathan dianggap sebagai bek berprospek, namun masa singkatnya di Swansea City justru tak berjalan sesuai harapan.
Nathan Tjoe A On Swansea City: Kontrak Diputus
Nathan Tjoe‑A‑On memutuskan kontraknya secara bersama-sama dengan klub pada 2026. Meskipun kontrak awalnya berjalan hingga 2026, keduanya sepakat untuk mengakhirinya pada musim panas 2025. Hal ini diumumkan melalui pernyataan resmi klub.
Melalui situs resmi Swansea City menyampaikan penghargaan atas kontribusi Nathan dan mengucapkan selamat untuk perjalanan karier selanjutnya.
Minim Kesempatan Bermain, Nathan Tjoe‑A‑On Swansea City
Sejak bergabung dari Excelsior pada 2023, Nathan hanya mencatatkan dua menit tampil di Championship. Debut resminya justru terjadi di Piala Liga bulan Agustus 2023, sementara satu penampilan lainnya hanya sebagai pemain pengganti.
Lebih lanjut, Nico sempat dipinjamkan ke Heerenveen pada paruh kedua musim 2023/24. Namun begitu, performanya tetap tidak cukup untuk mengubah keadaan di Swansea.
Pemutusan Kontrak Bersahabat
Keputusan untuk berpisah dilakukan secara damai dan berdasarkan kesepakatan bersama. Sebelumnya, Nathan dianggap sebagai talenta potensial dengan harga transfer sekitar £300.000. Bersama Swansea, harapan besar sempat tercipta namun tidak pernah terwujud.
Para penggemar Indonesia dulu berharap banyak. Namun kenyataan di lapangan berbeda. Selain itu, faktor adaptasi dan kompetisi internal menjadi kendala utama.
Apa Selanjutnya untuk Nathan?
Kini Nathan menjadi pemain bebas transfer. Usianya yang masih 23 tahun menjadi modal besar untuk bangkit kembali. Ia disebut-sebut bisa kembali ke Belanda atau mencoba liga lain di Eropa.
Bagi Timnas Indonesia, nama Nathan tetap relevan. Meski gagal di Swansea, pengalaman dan status WNI tetap menjadikannya opsi menarik bagi pelatih Shin Tae‑yong.
Pelajaran dari Nathan Tjoe‑A‑On Swansea City
Kisah Nathan menjadi pelajaran penting bahwa transisi dari Eredivisie ke Championship bukan hal mudah. Liga Inggris lebih fisik dan menuntut adaptasi cepat. Banyak pemain muda bahkan yang gagal bersinar saat pindah ke Inggris karena gaya permainan yang berbeda.
Namun demikian, kegagalan tidak selalu permanen. Banyak pemain yang semula tertinggal malah kembali merebut kesempatan besar.
Artikel terkait:
Post Comment